Sleman, 16 April 2013- KLA.or.id,
Kelompok Pendukung (KP) Ibu adalah kelompok sebaya, terdiri dari 6-12
Ibu Hamil dan Ibu Baduta (balita di bawah dua tahun) yang bertemu secara
rutin untuk saling bertukar pengalaman, berdiskusi dan saling member
dukungan terkait kesehatan ibu dan anak khususnya seputar
kehamilan,menyusui dan gizi, dipandu oleh motivator.
Menurut Fiyya Setyaningrum, SKM, Nutrisionist Puskesmas Pakem, setidaknya ada tujuh tahapan yang telah dilakui dalam pembentukan KP
Ibu di wilayah Puskesmas Pakem yaitu tahap pelatihan Pembina motivator
di tingkat kabupaten, sosialisasi KP Ibu di desa, seleksi motivator,
pelatihan motivator KP Ibu, pertemuan KP Ibu, Mentoring, pertemuan
lintas sektor KP Ibu tingkat kecamatan.
Lebih
lanjut Fiyya menerangkan bahwa pada saat ini di wilayah Puskesmas Pakem
telah terbentuk 12 KP Ibu yang tersebar di lima desa di wilayah Pakem,
dengan motivator sejumlah 36 orang.
Pembentukan
KP Ibu tahap pertama (3 KP Ibu), dana diperoleh dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Mercy Corps, berkaitan dengan
pelayanan kesehatan masyarakat pasca erupsi Gunung Merapi. Sedang
perluasan KP Ibu tahap kedua (9 KP Ibu) menggunakan dana dari Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Pakem tahun 2011, rinci Fiyya.
Pada tahun 2010, cakupan ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Pakem baru
mencapai 34 %, masih jauh dibawah target 80%. Untuk dusun yang
mempunyai KP Ibu, cakupan ASI Ekslusif mencapai lebih dari 80%, hal ini
membuktikan bahwa program KP Ibu efektif dalam upaya peningkatan ASI
Eksklusif, papar Fiyya.
Fiyya
juga menerangkan bahwa strategi operasional yang dilaksanakan dalam
upaya pelestarian KP Ibu di Puskesmas Pakem antara lain meningkatkan
sosialisasi KP Ibu di wilayah terutama yang belum mempunyai KP Ibu,
memantapkan koordinasi lintas program, lintas sektor, LSM, swasta dan
masyarakat, meningkatkan sosialisasi IMD dan kampanye ASI, penyuluhan
ASI bagi ibu dan keluarga.
ASI
Eksklusif dan IMD mempunyai daya ungkit yang besar dalam upaya
penurunan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu. Oleh karenanya
diharapkan dengan pemberdayaan masyarakat melaui pembentukan KP Ibu di
masyarakat memudahkan akses ibu, keluarga dan masyarakat dalam upaya
memperoleh informasi yang benar tentang menyusui dan kesehatan ibu dan
anak, serta dapat merubah perilaku dalam peningkatan kesehatan ibu dan
anak (pppa slm).